About Me

Foto saya
tangerang, Banten
aq adlh org maluku asli walaupun msh ad darah betawi n belanda tp aq lebih senang bl m'artikan diri ku ini org ambon........ karna m'nurut aq orang ambon lebih pny rasa prsaudaraan yg kuat dr pada smw suku d indonesia dan walaupun org ambon tdk knl sapa sdr2 na yg ad d negri kincir angin tp disana mereka lebih tahu silsilah keluarga mereka d tanah pattimura..... Jd saya bangga jd org Maluku n Indonesia

Rabu, 22 Juli 2009

500 Petugas Serbu Markas Narkoba

Jakarta-->Markas besar tempat transaksi narkoba di Kampung Ambon, Kedaung Kali Angke, Jakarta Barat, Rabu (31/8) siang diserbu 500 petugas bersenjata siap tembak. Dalam penyerbuan yang mengerahkan anjing pelacak ini, belasan rumah diobrak-abrik dan petugas berhasil menyita ganja 10 kilogram, shabu-shabu, dan alat suntik heroin.

Selain menyita narkoba, petugas yang sebagian besar membawa tameng ini, juga meringkus lima tersangka yang dikategorikan sebagai pengedar kelas kakap. Mereka tersangka Stepanus, 23 tahun, Sino, 23 tahun, Derry, 23 tahun, Sin, 27 tahun, dan Bam, 25 tahun. Tiga tersangka terakhir ini diperiksa urine karena dicurigai habis mengkonsumsi narkoba.

Operasi besar-besaran ini melibatkan Badan Narkotika Provinsi (BNP) DKI Jakarta, Brimob Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Barat, Polsek Cengkerang, pihak Kecamatan Cengkareng, dan Koramil Cengkareng. Dalam oprasi ini, petugas membawa mobil khusus pemeriksa urine.

Penyerbuan di markas narkoba ini dipimpin Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Drs Carlo B. Tewu. Operasi dimulai pukul 11:00 dan berakhir pukul 13:00. Operasi ini diduga sudah bocor. Pasalnya, beberapa bandar yang sudah diincar, tidak berada di lokasi. Sehingga belasan rumah yang dicurigai jadi markas transaksi ganja hanya dijaga pria dan wanita tua.

GANJA BERSERKAN

Kompleks Perumahan Permata di RW 07 Kedaung Kali Angke, yang lebih dikenal dengan sebutan Kampung Ambon, dijuluki orang sebagai daerah bisnis narkoba. Kawasan ini sangat angker karena setiap digerebek polisi, penghuninya melempar petugas pakai batu. Bahkan ada yang melepaskan anak panah. Operasi kali ini, dikerahkan 500 petugas bersenjata lengkap. Namun, sebelum petugas datang, beberapa bandar besar keburu kabur.

Dalam penggeberekan ini, sejumlah rumah yang dicurigai dihuni para pengedar ganja disatroni petugas. Misalnya di rumah Matheus, 60 tahun, saat digeledah ditemukan beberapa paket ganja siap jual.”Saya sudah cape menasehati Recky, anak saya. Tapi tidak pernah digubris,” kata Matheus, yang mengaku di kampung itu sebagai sekretaris RT. Petugas tidak berhasil menciduk Recky.

Matheus menerangkan, Recky, 30 tahun, beberapa jam sebelum ratusan petugas datang sudah meninggalkan rumahnya. Untuk penyelidikan lebih lanjut, petugas membawa Ny. Anna, 24 tahun, istri Recky ke Polres Jakarta Barat.

Ketika operasi digelar, jalan utama di perkampungan tersebut ditelusuri petugas dengan membawa anjing pelacak. Upaya mencari barang terlarang di kompleks itu ternyata tidak sia-sia. Ganja yang disita petugas tak hanya dikemas dalam amplop, tapi bertebaran di lantai rumah warga. Di kebon kosong, petugas menemukan tas warna hitam berisi ganja. Sementara di rumah bandar bernama Mickel yang buron, ditemukan 6 kilo ganja. “Kandang ayam juga periksa. Mana tahu mereka simpan ganja di situ,” kata petugas Brimob yang kemudian menemukan puluhan amplop ganja di paralon talang air.

Usai operasi, AKBP (Purn) H. Abdullah, SH, anggota BNP, menjelaskan, pihaknya berhasil menyita 10 kilo ganja, baik yang sudah diracik maupun masih utuh. Barang haram ini ditemukan di Jalan Milan, Jalan Virus, Jalan Berlian, Jalan Intan, Jalan Cempaka, dan di Jalan Safir. Selain ganja, shabu-shabu dan alat suntik, petugas juga menemukan 53 anak panah, golok, parang, dan clurit.

Seorang warga mengaku bernama Hendrik, 35 tahun, menyatakan berterima kasih kepada petugas yang melancarkan operasi narkoba di Kompleks Ambon.”Kami malu. Malu sekali nama kompleks ini tercemar. Kalau bisa lebih sering, Pak,” kata Hendrik.

0 komentar: