About Me

Foto saya
tangerang, Banten
aq adlh org maluku asli walaupun msh ad darah betawi n belanda tp aq lebih senang bl m'artikan diri ku ini org ambon........ karna m'nurut aq orang ambon lebih pny rasa prsaudaraan yg kuat dr pada smw suku d indonesia dan walaupun org ambon tdk knl sapa sdr2 na yg ad d negri kincir angin tp disana mereka lebih tahu silsilah keluarga mereka d tanah pattimura..... Jd saya bangga jd org Maluku n Indonesia

Rabu, 22 Juli 2009

Posko BNK Dibangun di Kampung Ambon


purwoko
BERITAJAKARTA.COM — 02-03-2009 15:21
Untuk memberantas peredaran narkoba di Kelurahan Kedaung Kaliangke, Cengkareng, Jakarta Barat, Badan Narkotika Kota (BNK) Jakarta Barat mendirikan posko terpadu BNK. Peletakan batu pertama posko yang didirikan di RT 005/07 ini dilakukan oleh Walikota Jakarta Barat, Djoko Ramadhan, Senin (2/3).

walikota menegaskan, pembangunan posko terpadu BNK ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat untuk memberantas peredaran narkoba di wilayah Jakarta Barat. "Posko terpadu ini dibuat dengan tujuan mengayomi warga, terutama dari bahaya narkoba. Kasihan kan anak-anak kita kalau tidak dilindungi dari peredaran narkoba," ujar Djoko.

Mantan Bupati Administrasi Kepulauan Seribu itu menjelaskan, sejauh ini komplek Permata atau lebih dikenal sebagai Kampung Ambon masih tercatat sebagai wilayah yang paling rawan terhadap peredaran narkoba. Karenanya, posko terpadu BNK dibangun di tengah komplek ini. Dengan berdirinya posko ini, Djoko Ramadhan, berharap warga turut terlibat dalam menjaga keamanan lingkungan, khususnya mengatisipasi peredaran narkoba di wilayah ini. Sehingga, citra negatif Kampung Ambon sebagai daerah rawan peredaran narkoba bisa dihilangkan.

"Melalui posko ini keamanan masyarakat dan juga ketertiban lingkungan Kampung Ambon diharapkan bisa lebih terpantau. Dalam operasinya, selain melibatkan unsur pemerintah seperti Polri, TNI, BNK, dan Kelurahan, pengawasan peredaran narkoba di wilayah ini juga akan melibatkan masyarakat sekitar," katanya.

Posko terpadu BNK ini, kata walikota, akan dibangun menjadi dua lantai. Lantai satu akan difungsikan sebagai pos terpadu, sedang lantai dua untuk ruang serbaguna. Sehingga, masyarakat bisa menggunakan ruang serbaguna ini untuk berbagai macam kegiatan seperti silaturahmi, sosialisasi, dan rapat warga. Pembangunanya ditargetkan selesai dalam dua bulan ke depan. "Jadi posko ini sepenuhnya untuk kepentingan warga," tuturnya.

Selain membangun posko, ujar Djoko, ke depan Pemkot Jakbar juga akan memperbaiki lapangan basket yang sudah rusak di areal komplek Permata tersebut. Bahkan, Pemkot Jakbar juga akan membangun taman interaktif yang berfungsi sebagai ruang terbuka hijau (RTH). "Kita akan bangun lokasi ini menjadi sarana terpadu yang mencakup infrastruktur, penghijauan, kesehatan, dan sosial budaya," terangnya.

Lurah Kedaung Kaliangke, Asmaran Abdulah, menambahkan, posko terpadu BNK ini dibangun di atas lahan seluas 500 meter persegi. Adapun luas bangunan posko BNK yaitu 132 meter persegi. Sedangkan sisanya akan digunakan untuk sarana olahraga berupa lapangan basket dan taman RTH. "Selama ini lahan tersebut memang kurang bisa difungsikan dengan baik. Kehadiran posko dan sarana olahraga ini diharapkan bisa memperindah kawasan Kampung Ambon," pungkasnya.

Unjuk Rasa Penolakan Tidak Terbukti


Sayangnya rencana baik ini tidak didukung warga. Konon, sebagian warga Kampung Ambon tidak setuju dan berencana menggelar demo saat pelaksanaan peletakan batu pertama. Beruntung, desas-desus tersebut sejauh ini tidak terbukti. Bahkan sejak pagi, kawasan yang dikenal sebagai daerah rawan peredaran narkoba ini tampak tenang. Tidak terlihat kerumunan massa ataupun tanda-tanda akan adanya unjuk rasa.

Kendati demikian, berdasarkan pantaun beritajakarta.com, di sepanjang jalan menuju lokasi pembangunan posko BNK terlihat banyak coretan tulisan dengan menggunakan pilok yang bernada penolakan. Misalnya, sebuah tulisan di tembok rumah warga yang berbunyi "Kami Menolak Pembangunan Pos di Tanah Kami". Tulisan besar itu dibuat menggunakan cat pilok berwarna hitam.

"Sebenarnya kami tidak menolak pembangunan posko ini, asalkan warga turut dilibatkan dalam pengoperasianya nanti," ujar Jimi, Wakil Ketua Rw 07 saat berdialog dengan Walikota Jakarta Barat, Djoko Ramadhan.

Jimi mengakui, ada sebagian warga yang merasa keberatan dengan adanya posko terpadu BNK ini. Sebab, dengan adanya posko terpadu ini, dikhawatirkan akan mengekang kebebasan warga, apalagijika warga tidak dilibatkan. "Kalau sampai warga tidak boleh menggunakan posko ini, lihat saja nanti," ketus Jimi.

0 komentar: